Erastosthenes berhasil membuktikan bahwa bumi bulat dan sekaligus menentukan jarak keliling bumi pada sekitar tahun 240 SM.

Eratosthenes adalah seorang matematikawan, astronom, dan penyair Yunani, yang dianggap sebagai orang pertama yang memperkirakan ukuran Bumi yang detailnya diketahui. Ia lahir di Kirene, Libya sekitar tahun 276 SM. Setelah belajar di Alexandria dan Athena, ia menetap di Alexandria sekitar tahun 255 SM dan menjabat sebagai direktur Perpustakaan Besar di Alexandria selama lebih dari 40 tahun.
Di kota Syene (sekarang Aswan) di Mesir, diketahui bahwa pada siang hari pada titik balik matahari musim panas, cahaya matahari akan bersinar langsung ke sumur setempat. Seseorang dapat melihat ke dalam sumur dan melihat bayangannya sendiri di dasar sumur, tetapi tidak ada bayangan dari sisi sumur. Eratosthenes merasa heran bahwa hal ini tidak pernah terjadi pada hari mana pun di Alexandria. Jadi, ia sangat menyadari bahwa ada sesuatu yang dapat dipelajari dari fenomena ini.
Ia mulai mengamati jarak bayangan yang disebabkan oleh menara yang sangat tinggi di Alexandra. Ia mencatat bahwa di Alexandria pada saat yang sama, pada hari yang sama, sinar matahari jatuh pada sudut sekitar 7,2 derajat dari vertikal. Eratosthenes mencatat sudut ini menjadi “seperlima puluh lingkaran” (1/50).
Awalnya ia mengasumsikan jarak Matahari dari Bumi sangat jauh, dan oleh karena itu sinar cahaya yang jatuh ke Bumi sejajar. Jika ia dapat menentukan jarak dari Syene ke Alexandria, yang harus ia lakukan untuk menentukan keliling Bumi adalah mengalikan jarak ini dengan 50. Maka ia meminta bantuan seorang ahli untuk menentukan jarak pasti dari sumur di Syene ke menara di Alexandria. Ia menentukan bahwa Alexandria berada sekitar 5.000 stadia di sebelah utara Syene. Panjang satu stadia diperdebatkan dan tidak diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan sekitar 150-210 m. Menurut kesepakatan modern angka persisnya 157 m. Jadi 5.000 stadia kurang lebih hampir 800 km
Berdasarkan estimasi ini, Eratosthenes mampu menghitung keliling Bumi menjadi 252.000 stadia. Ini setara dengan keliling sekitar 39.250 km. Dibandingkan dengan pengukuran keliling Bumi yang telah terbukti secara modern saat ini yaitu 40,075km, perhitungan Eratosthenes meleset kurang dari 2% perhitungan modern.
Menghitung keliling Bumi seakurat itu sangat luar biasa mengingat ini dilakukan sekitar tahun lebih dari 2200 tahun yang lalu. Tak hanya itu, Eratosthenes juga mengukur kemiringan sumbu Bumi, dan menulis secara panjang lebar tentang siklus bulan-matahari selama delapan tahun. Ia dikenang oleh sejarah sebagai kontributor besar di bidang astronomi. Ia meninggal di Alexandria sekitar tahun 194 SM pada usia 82 tahun.
Tinggalkan Balasan